Masa
Kelahiran Hingga Masa Balita
Saya lahir di sebuah kabupaten di
Provinsi Lampung 15 tahun silam tepatnya 1 Desember 1995 di Tulangbawang. Saya
anak ke tiga dari tiga bersaudara. Masa kecil saya dihabiskan di kampung
halaman dimana saya dilahirkan.. Hidup dalam serba pas-pasan membuat saya tidak
hidup dalam kemanjaan. Sehari-hari penulis dalam masa kecilnya bermain dengan
teman-teman sebayanya, layaknya anak-anak yang tinggal di kampong, penulis
bermain di kebun-kebun, mandi di sungai, dan bermain permainan tradisional seperti enggrang, sepak tekong
dan klereng serta wayang. Saya sama sekali tidak mengenal kehidupan modern
seperti anak-anak di kota yang bermain mainan moden seperti Play Station dan
game Computer.
Masa
anak-anak
MASA
SEKOLAH DASAR
Tahun 2002 pertama kali saya merasakan apa itu sekolah. Saya masuk sekolah
dasar dimana kakak kedua saya juga bersekolah di sana yaitu, SD Negeri 3
Penawar Jaya. Saat itu kakak saya duduk di kelas VI sekolah dasar. Tak seperti
teman-teman saya yang masuk sekolah dekat rumah. Sekolah saya memang berbeda, jaraknya
berkisar 5 kilometer dari rumah saya. Karena jalan menuju sekolah tidak
beraspal dan masih tanah,dan juga tak
ada kendaraan umum maka setiap hari saya berangkat sekolah berjalan kaki dengan
kakak kedua saya. Tak banyak memang anak-anak di sekitar rumah saya yang satu
sekolah dengan saya, hanya sedikit. Mungkin tak lebih dari 3 orang.
Di kelas satu saya mengenal teman-teman
baru yang sebelumnya tidak saya kenal. Saya saat itu sering membolos karena
malas. Pada suatu ketika saya pernah berkelahi dengan teman satu kelas dan itu
membuat saya dimarah oleh orang tua saya hingga diancam akan dimasukkan ke
kandang ayam. 6 bulan kemudian tibalah
saatnya pembagian raport setelah sebelumya menjalani ulangan umum semester
pertama . Nilai raport saya sangat jelek dan banyak sekali alpa yang mengotori
raport. Dari enam mata pelajaran hanya satu mata pelajaran yang mendapat nilai
7 sedangkan yang lain mendapat nilai 6, lumayan menurut saya waktu itu.
Tercatat 21 tidak masuk sekolah tanpa keterangan , 7 izin dam 5 kali sakit. Itu
berarti lebih dari 1 bulan saya tidak masuk sekolah dalam satu semester. Tak banyak
berbeda dengan semester pertama pada semester kedua nilai saya masih jelek namun
sedikit ada peningkatan ada tiga mata pelajaran yang mendapat nilai tujuh dari
6 mata pelajaran sisanya tetap mendapat nilai 6. Naik kelas dua sama saja bagi
saya, tak ada kawan baru karena memang hanya ada satu kelas dalam setiap
tingkat.Tak banyak perubahan berarti di kelas dua SD dari kelas 1 SD. masih
sering membolos namun saya sudah biasa menulis dengan baik, yang tadinya sama sekali
tidak bisa dilakukan pada kelas 1 SD. Lama kelaman nilai saya semakin membaik
dan juga lebih rajin masuk sekolah.
Saya akhirnya pindah sekolah ketika naik ke kelas 4
SD. Jarak yang jauh dan juga kakak saya yang telah lulus SD sejak saya naik
kelas tiga sehingga tak ada yang menemani
saya yang membuat orang tua saya memindahkan saya.
Ketika saya dibawa ke sekolah baru
yaitu SDN 1 Penawar Jaya oleh ayah saya untuk mendaftar sekolah, saya merasa
takut dan juga malu. Maklum karena belum banyak mengenal siswa lain selain siswa
yang rumahnya dekat saya. Di suasana baru dan teman-teman baru dan disekolah
yang baru entah mengapa membuat saya lebih rajin belajar dan tak pernah alpa
kecuali sakit. Pada semester pertama di kelas 4 SD saya mendapat ranking ke
lima pada semester pertama dan keempat pada semester ke dua. Suatu pencapaian
yang cukup baik bagi saya. Setelah naik ke kelas lima SD saya semakin rajin belajar. Nilai harian dan
juga PR terlihat sering menjadi yang terbesar dari pada siswa-siswi lainnya.
Terbukti walau hanya memperoleh peringkat kedua pada semester 2 tapi itu
sanagat istimewa bagi saya dan juga kedua orang tua saya. Tak pernah
dibayangkan oleh saya apa lagi oleh kedua orang tua saya. di semester dua kelas
VI saya mewakili sekolah dalam lomba catur O2SN tingkat kecamatan. Lawan demi
lawan saya tumbangkan hingga maju ke babak final. Dengan yakin saya pun
mengalahkan lawan saya di final. Juara pertama ditangan membuat kedua orang tua
saya semakin bangga. Sekolah pun sangat mengapresiasi prestasi saya tersebut.
Kini tingkat kabupaten menanti. Saya berlatih dan terus berlatih dengan ayah
dan juga kakak. Pertandingan pun tiba, lawan demi lawan dari perwakilan kecamatan
lain, saya kalahkan. Final terjadi antara saya dengan teman dari satu kecamatan
yang ketika di tingkat kecamatan mendapatkan juara 2. Dengan penuh percaya diri
akhirnya saya dapat megalahkannya, yeahhh…. saya akhirnya kembalai menjadi
juara pertama pada O2SN tingkat kabupaten. Dan akan melaju ke tingkat Provinsi Lampung.
Semester kedua tiba dua minggu setelah
pertandingn catur. Saya kembali bersekolah seperti biasa. Semester tiba dan
saya dengan sukses melewatinya dengan baik. Seminggu setelah ulanagan semester
pembagian raport. Dengan cemas saya menantikan pembagiannya. Guru membacakan siswa
yang mendapat ranking. Saya mendapat
peringkat pertama. Dengan perasaan bahagia saya pun pulang ke rumah. Sampai di
rumah orang tua saya sangat bahagia. Kedua orang tua saya memberikan hadiah
sepeda baru untuk saya.
Di liburan tahun ajaran baru tersebut saya
berangkat ke Bandar lampung untuk megikuti O2SN tingkat provinsi. Saya
berangkat bersama-sama dengan atlet lainnya dari Kantor Bupati Tulang Bawang.
Tapi saya kurang beruntung di tingkat provinsi, bertanding dengan sitem swiss
penulis harus melawan 3 orang. Masing masing dari kota Bandar Lampung, Kabupaten
Lampung Tengah, dan Kabuten Way Kanan. Saya hanya menang melawan atlet dari Banadar
Lampung, sisanya saya menelan kekalahan. Selama dua hari di Bandar Lampung saya
banyak mendapatkan pengalamn baru. Walaupun saya pulang dengan perasaan yang
kuarang puas karena pulang dengan tangan hampa.
Singkat kata setelah semester 1 di
kelas 6, saya hanya mendapat peringkat ke tiga. Namun pada ujian nasional
penulis menjadi juara umum dengan nilai 25.50 dari tiga mata pelajaran.
Masa
remaja
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Setelah lulus sekolah dasar, saya
hijrah ke Kota Metro untuk melanjutkan ke SMP. Saya diterima di Sekolah Menegah
Pertama Negeri 4 Kota Metro. Saya berada di urutan ke sepuluh pada ujian masuk SMP.
Saya tinggal di rumah kost dekat sekolah. Di awal awal kos saya merasa sedih
karena harus berpisah dengan keluarga. Makan sendiri, tidur sendir, apa-apa
sendiri. Hari pertama masuk SMP saya tidak mempunyai teman satu pun. Saya
bingung harus melakukan apa, ongomong dengan siapa. Orang pertama yang saya
kenal adalah Yoni. Orang yang saya kenal ketika sebelum masuk MOS. MOS berlangsung
selama tiga hari. Tidak terlalu melelahkan namun tidak juga menyenangkan
menurut saya.
Saya
masuk kelas 7-C regular. sekolah baru saya merupakan Sekolah Rintisan Bertaraf
Internasional mulai tahun dimana saya masuk ke SMP tersebut. Ada dua kelas RSBI
yaitu 7 RSBI-A dan 7 RSBI-B. Masa kelas
7 tidak terlalu baik bagi saya. Saya sering tidak mengerjakan PR dan tugas-tugas
lainnya. Tetapi pada semester pertama saya masih mendapat ranking ke enam. Di semester ke dua saya
dengan teman-teman sering bermain bersama. Saya dan teman-teman sering bermain sepeda ke sawah,
ke rumah teman yang lain dan juga ke pasar hanya untuk menghabiskan waktu
setelah lepas sekolah. Itu semua membuat belajar saya tidak maksimal. Pada
ulangan semester kedua kelas 7 saya memeperoleh peringkat ke empat. Lumayan,
naik 2 strip lebih baik. Saya kembali masuk ke kelas 8-C yang menurut kelas-kelas
yang lain merupakan kelas paling pintar. Dikelas 8, saya tidak lebih baik dari
pada kelas 7, seringnya tidak mengerjakan PR, dan tugas menjadi factor utama
pada semester pertama kelas delapan merosot ke peringkat 11. Namun saya
mendapat prestasi di bidang olah raga catur kembali walau hanya mendapat juara
dua pada O2SN tingkat kota dan gagal melaju ke provinsi. Lagi-lagi prestasi saya
kembali merosot pada semester kedua menjadi peringkat 16. Naik ke kelas 3 saya
tidak masuk ke kelas unggulan 9-C karena peringkat yang diambil adalah
peringkat satu samapi peringakat 15 dan sisanya dari kelas-kelas lain yang
memdapat peringkat 1 dan 2. saya masuk ke kelas 9-D, saya mulai lebih rajin belajar
di kelas 9 dari pada kelas 7 dan kelas 8 karena sadar akan menghadapi Ujian
Nasional. Terbukti pada semester pertama saya mendapat ranking pertama. Pada Ujian
Nasional saya memperoleh nilai yang cukup memuaskan dengan nilai 35,90 dari
empat mata pelajaran.
4. Masa
Sekolah Menengah Atas
Tahun 2011, saya masuk ke sekolah baru
yaitu SMAN 2 Bandar Lampun. saya tidak melalui tes masuk tetapi menggunakan
piagam O2SN cabang catur SMP. Seleksi berkas saya lolos. Tes bakat saya lolos
dan dipastikan masuk ke sekolah tersebut. 7 Juli saya menjalani Pra Masa Orientasi Siswa hingga tanggal 9 Juli.
Selama tiga hari tersebut, saya telah akrab dengan teman teman satu regu. Senin
Tanggal 11 Juli saya menjalani masa Orientasi Siswa (MOS). Menurut saya MOS sangat
membosankan karena kegiata banyak diisi dengan materi-materi dari para guru.
Hari terakhir MOS kami menuju Lembah Hijau, tidak menggunakan kendaran, namun
berjalan kaki turun naik bukit. 10 kilo meter lebih kami harus berjalan untuk
sampai ke sana. Disana para siswa baru saling berlomba antar regu. Lomba
menyanyi Mars SMAN 2 Bandar Lampung, survival, tarik tambang, dan yel-yel. Sangat
melelahkan tapi juga sangat menyenangkan. MOS ditutup dengan kegiatan yang
mengasyikkan.
Saya
masuk dikelas X RSBI 2. Pertama kali masuk kelas saya hanya terdiam karena tak
ada teman lelaki satu regu masuk kelas tersebut. Penulis bagaikan bayi yang
baru dilahirkan. Yang tak mengenal siapapun. Hari-hari terus berganti, penulis
mulai mengenal satu demi satu. Arialdi, Reisa, Aziz, Adhian adalah orang-orang
yang pertama penulis kenal. Kini telah lima bulan penulis menjalani sekolah di SMAN
2 Bandar Lampung.